Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya di masyarakat sangat banyak dan beragam jenis, untuk memudahkan pemahaman tentang bentuk-bentuk perubahan sosial budaya maka di kelompokan menjadi beberapa jenis.
1. Bentuk Bentuk Sosial Berdasarkan Perencanaan atau Niat Pelakunya
Berdasarkan perencanaan dan niat pelakunya, perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki
a. Perubahan Sosial Budaya yang Dikehendaki (Direncanakan)
Perubahan sosial budaya yang dikehendaki yaitu perubahan sosial budaya yang telah diperkirakan atau direncanakan sebelumnya oleh pihak yang melakukan perubahan. contoh perubahan sosial dan kebudayaan yang dikehendaki yaitu perubahan dalam bidang komunikasi, pada zaman dahulu orang untuk berkomunikasi dengan menggunakan kentongan, beduk, atau yang sejenisnya sekarang dengan menggunakan surat undangan, orang pada zaman dahulu ingin berbicara pada orang lain harus mendatangi orang tersebut, tetapi sekarang cukup dengan menggunakan pesawat telepon.
b. Perubahan Sosial Budaya yang Tidak Dikehendaki (Tidak Direncanakan)
Perubahan sosial budaya yang tidak dikehendaki yaitu perubahan sosial yang terjadi di masyarakat yang berlangsung di luar pengawasan masyarakat. Penyebab utama terjadinya perubahan sosial yang tidak dikehendaki ini adalah timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki yaitu perubahan fungsi kerbau dan sapi tidak lagi sebagai penarik bajak tetapi sebagai penyedia daging dan kulit, karena sudah digantikan oleh tenaga mesin.
2. Bentuk Perubahan Sosial Budaya Berdasarkan Lamanya Proses Perubahan
Berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan dalam proses perubahan sosial, makan dikelompokkan menjadi dua:
a. Perubahan Secara Cepat (Revolusi)
Perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat yang terjadi dalam waktu singkat dan cepat yang menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat disebut revolusi. Unsur pokok pada revolusi ada dua, yaitu perubahan yang cepat dan perubahan tersebut mengenai sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
Ukuran kecepatan perubahan dalam revolusi ini bersifat relatif, ada yang memakan waktu yang lama (revolusi industri inggris) dan ada yang memakan waktu cepat. Sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat yang mengalami perubahan antara lain: sistem kekeluargaan, hubungan buruh dengan majikan, hubungan kepala kantor dengan anak buah, dan sebagiannya.
Terjadinya proses revolusi dalam masyarakat atau negara harus memenuhi beberapa syarat tertentu. Syarat-syarat yang memungkinkan terjadi revolusi dalam masyarakat antara lain:
- Adanya keinginan umum atau masyarakat untuk mengadakan perubahan sosial budaya;
- Adanya pemimpin atau sekelompok orang yang mem pelopori terjadinya perubahan;
- Pemimpin tersebut merumuskan rasa tidak puas kelompok, lalu dijadikan program dan arah gerakan;
- Pemimpin tersebut harus bisa menunjukkan tujuan kepada masyarakat secara nyata;
- Harus ada ''momentum'' yaitu waktu dan keadaan yang tepat untuk memulai gerakan.
b. Perubahan Secara Lambat (Evolusi)
Perubahan sosial budaya secara lambat (evolusi) adalah perubahan sosial budaya yang memerlukan waktu relatif lama dan melalui tahap-tahap yang saling mengikuti secara lambat. Perubahan ini terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan dan keadaan-keadaan yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan sosial budaya secara lambat, yaitu budaya mengumpulkan orang pada masyarakat pedesaan, yang tadinya dengan pemberitahuan secara langsung, kemudian menggunakan alat tradisional (kentongan, beduk), berikutnya mengalami perubahan dengan menggunakan surat, dan sampai dengan menggunakan pesawat telepon. Perubahan ini berlangsung secara lambat dan menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
3. Bentuk Perubahan Sosial budaya Berdasarkan Pengaruhnya Terhadap MasyarakatPerubahan sosial budaya secara lambat (evolusi) adalah perubahan sosial budaya yang memerlukan waktu relatif lama dan melalui tahap-tahap yang saling mengikuti secara lambat. Perubahan ini terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan dan keadaan-keadaan yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan sosial budaya secara lambat, yaitu budaya mengumpulkan orang pada masyarakat pedesaan, yang tadinya dengan pemberitahuan secara langsung, kemudian menggunakan alat tradisional (kentongan, beduk), berikutnya mengalami perubahan dengan menggunakan surat, dan sampai dengan menggunakan pesawat telepon. Perubahan ini berlangsung secara lambat dan menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
Perubahan sosial budaya berdasarkan pengaruhnya terhadap masyarakat terbagi menjadi antara lain: pengaruh yang besar dan pengaruh yang kecil.
a. Perubahan Besar
Perubahan besar yaitu perubahan unsur-unsur sosial dan kebudayaan yang akan membawa pengaruh besar pada masyarakat. Perubahan besar ini akan mengakibatkan perubahan lembaga-lembaga masyarakat, contoh perubahan proses industrialisasi yang terjadi pada masyarakat agraris. Perubahan ini akan membawa pengaruh pada hubungan kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, lapisan sosial, dan sebagainya. Contoh perubahan besar lainnya yaitu kepadatan penduduk yang tinggi. Perubahan kepadatan penduduk yang cepat dalam masyarakat, akan berpengaruh terhadap sistem kepemilikan tanah, pekerjaan, hubungan keluarga, dan sebagainya
.
b. Perubahan Kecil
Perubahan kecil yaitu perubahan pada unsur-unsur sosial dan kebudayaan yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil yaitu perubahan pada mode pakaian. Perubahan mode pakaian ini tidak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat dalam keseluruhan, karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat.
Sumber:
Share this Article
0 komentar :