Nama Bani Abbasiyah merupakan keturunan langsung dasi Abbas, salah satu paman Nabi Muhammad S.A.W. dalam keluarga besar keturunan Bani Hasyim. Jika diurutkan, maka nama lengkap khalifah pertama Bani Abbasiyah adalah Abul Abbas bin Abdullah bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Mutholib bin Hasyim.
Bani Abbas semula mendukung pengembalian kekuasaan kepada keturunan Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi periode Bani Umayyah, pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, mereka membentuk gerakan sendiri, dan amat berhati-hati, berpusat di Khurasan, wilayah Persia bagian timur (sekarang Iran) di bawah pimpinan Ibrahim al-Iman. Khurasan adalah wilayah yang jauh dari pantauan Damaskus (ibukota pemerintahan Bani Umayyah). Bani Abbas menyatakan kepada rakyat umum bahwa mereka tidak menginginkan kekuasaan khilafah namun hanya ingin membebaskan rakyat dari kedhaliman penguasa Bani Umayyah. Oleh sebab itu, gerakan Bani Abbas berpijak pada pemahaman al-Qur'an dan as-Sunnah. Karena Bani Abbas adalah keluarga terdekat Nabi Muhammad S.A.W. maka Bani Abbas merasa terpanggil untuk melaksanakan keadilan, persamaan dan maslahat tanpa pandang bulu sebagaimana yang diinginkan Nabi Muhammad S.A.W. Tentu saja gerakan ini mendapatkan dukungan dari rakyat yang mulai kecewa dengan perilaku khalifah Bani Umayyah.
Pada masa Khalifah Hisyam bin Abdul Malik, gerakan ini semakin mendapat simpati dan dukungan luas di Khurasan, namun tidak memperlihatkan sikap permusuhan terhadap penguasa Bani Umayyah. Sehingga tidak mengundang kecurigaan bahwa gerakan ini sedang menggalang kekuatan untuk mengambil alih kekuasaan Bani Umayyah. Setelah terjadi perebutan kekuasaan antar anggota keluarga sehingga memperlemah Bani Umayyah, maka mulailah Bani Abbas menyusun kekuatan di bawah bantuan Abu Muslim al-Khurasani untuk menumbangkan daulat Bani Umayyah. Maksud dari gerakan ini terungkap setelah Khalifah Marwan II bin Muhammad menangkap sebuah surat dari Ibrahim al-iman yang ditujukan untuk Abu Maslamah al-Khalaj yang menjadi pelopor gerakan Abbasiyah di Irak.Oleh sebab itu Ibrahim al-Iman ditangkap dan dibunuh.
Berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus, menjadi awal berdirinya kekuasaan Bani Abbasiyah. Beberapa faktor yang melatarbelakangi lahirnya Bani Abbasiyah dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Terdapat tiga faktor internal yang menjadi lahirnya Bani Abbasiyah yaitu:
Bani Abbas semula mendukung pengembalian kekuasaan kepada keturunan Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi periode Bani Umayyah, pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, mereka membentuk gerakan sendiri, dan amat berhati-hati, berpusat di Khurasan, wilayah Persia bagian timur (sekarang Iran) di bawah pimpinan Ibrahim al-Iman. Khurasan adalah wilayah yang jauh dari pantauan Damaskus (ibukota pemerintahan Bani Umayyah). Bani Abbas menyatakan kepada rakyat umum bahwa mereka tidak menginginkan kekuasaan khilafah namun hanya ingin membebaskan rakyat dari kedhaliman penguasa Bani Umayyah. Oleh sebab itu, gerakan Bani Abbas berpijak pada pemahaman al-Qur'an dan as-Sunnah. Karena Bani Abbas adalah keluarga terdekat Nabi Muhammad S.A.W. maka Bani Abbas merasa terpanggil untuk melaksanakan keadilan, persamaan dan maslahat tanpa pandang bulu sebagaimana yang diinginkan Nabi Muhammad S.A.W. Tentu saja gerakan ini mendapatkan dukungan dari rakyat yang mulai kecewa dengan perilaku khalifah Bani Umayyah.
Pada masa Khalifah Hisyam bin Abdul Malik, gerakan ini semakin mendapat simpati dan dukungan luas di Khurasan, namun tidak memperlihatkan sikap permusuhan terhadap penguasa Bani Umayyah. Sehingga tidak mengundang kecurigaan bahwa gerakan ini sedang menggalang kekuatan untuk mengambil alih kekuasaan Bani Umayyah. Setelah terjadi perebutan kekuasaan antar anggota keluarga sehingga memperlemah Bani Umayyah, maka mulailah Bani Abbas menyusun kekuatan di bawah bantuan Abu Muslim al-Khurasani untuk menumbangkan daulat Bani Umayyah. Maksud dari gerakan ini terungkap setelah Khalifah Marwan II bin Muhammad menangkap sebuah surat dari Ibrahim al-iman yang ditujukan untuk Abu Maslamah al-Khalaj yang menjadi pelopor gerakan Abbasiyah di Irak.Oleh sebab itu Ibrahim al-Iman ditangkap dan dibunuh.
Berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus, menjadi awal berdirinya kekuasaan Bani Abbasiyah. Beberapa faktor yang melatarbelakangi lahirnya Bani Abbasiyah dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Terdapat tiga faktor internal yang menjadi lahirnya Bani Abbasiyah yaitu:
- Kemampuan Bani Abbasiyah untuk memanfaatkan kekecewaan publik terhadap Bani Umayyah seperti kelompok Syiah, Khawarij, Mawali yang sejak awal berdirinya Bani Umayyah merasa hak untuk berkuasa telah dirampas oleh Bani Muawiyyah dan keturunannya. Kelompok ini menganggap Bani Umayyah merupakah penguasa yang korupsi, otoriter, dan menjalankan pemerintahan secara sekuler.
- Kesimpangsiuran tujuan gerakan Bani Abbasiyah. Pada awal berdirinya gerakan ini, nama Abbasiyah tidak pernah disinggung, sehingga setiap kelompok menganggap bahwa gerakan ini milik mereka. Orang Syiah menganggap bahwa gerakan ini bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan mereka yang hilang setelah kematian Ali bi Abi Thalib. Orang Khurasan menganggap bahwa gerakan ini milik mereka karena gerakan ini bermula dari Khurasan.
- Bantuan Abu Muslim al-Khurasani, seorang bangsawan Khurasan yang memberikan andil besar dan berkembangnya gerakan Bani Abbas.
- Menurunnya dukungan rakyat kepada Bani Umayyah
- Para Khalifah banyak bersenang-senang dengan memelihara harm, memperkaya diri, hidup bermewah-mewah sementara rakyat dibebani dengan pajak yang besar.
- Para khalifah terutama di akhir-akhir masa Bani Umayyah, sama sekali tidak melakukan pengembangan-pengembangan sebagaimana yang dilakukan khalifah-khalifah pada masa awal berdirinya Bani Umayyah.
- Terjadinya konflik antar anggota keluarga Bani Umayyah.
Beberapa faktor itulah yang menyebabkan lahirnya Dinasti Bani Abbasiyah dengan khalifah pertama Abul Abbas yang bergelar as-shafah yang artinya sang penumpah darah. Dialah yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Bani Umayyah pada tahun 747 M. Wilayah yang pertama kali di taklukan adalah wilayah Khurasan yang kemudian menjadi basis penyusunan kekuatan untuk menaklukkan wilayah-wilayah lainnya. Wilayah di sebelah timur Khurasan yang sudah terputus dari pemerintahan di Damaskus menjadi sasaran penaklukan yang mudah. kemudian wilayah lain juga ditaklukkan yaitu Heart, Balkh, Tukharistan, Tirmidh. Selain itu, wilayah utara dan tengah Irak berhasil dikuasai. Kemudian menuju pusat kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus juga berhasil ditaklukkan dengan terbunuhnya Marwan, berakhirlah kekuasaan Bani Umayyah dan di mulailah kekuasaan Bani Abbasiyah.
Share this Article
0 komentar :