"Menjadikan diri lebih terbuka adalah langkah awal dalam menyelusuri sudut-sudut terdalam dari ilmu sosial yang luas."
Membahas mengenai ilmu sosial, maka sudah dapat dipastikan bahwa ilmu sosial tidak terlepas dari salah satu tohoh yang mengembangkan ilmu ini, ya, Karl Marx, seorang pemikir yang berhasil memengaruhi banyak orang di seluruh penjuru dunia dengan pemikirannya yang dapat dikatakan radikal. Di samping sebagai seorang ekonom, filsuf, sejarawan, sosiolog, serta sosial revolusioner, pria berkebangsaan Jerman ini mengemukakan pemikirannya dalam bentuk teori-teori tentang masyarakat, ekonomi, dan politik, yang lambat laut akan menjadi sebuah paham yang akan bersanding dengan paham-paham lainnya di dunia.
Pemikirannya yang bersifat revolusioner adalah ketika ia menciptakan suatu paham yang disebut dengan paham sosialisme, ya, sebuah paham yang akan digunakan dikemudian hari oleh banyak negara yang berhaluan kiri seperti Korea Utara, Cina, Kuba dan beberapa negara lainnya, dan melahirkan paham-paham lainnya seperti komunisme yang menganut ajaran Karl Marx di dalamnya. Karyanya yang terkenal adalah ketika ia menciptakan pamplet Manifesto Komunis serta bukunya yang berjudul Das Kapital yang membahas secara mendalam tentang ekonomi politik pada tahun 1848.
Pemikirannya yang akan dikenang sepanjang masa oleh kaum buruh, tani, masyarakat pribumi yang terjajah, di seluruh dunia dari Afrika hingga buruh tani Indonesia adalah ketika ia bersama Fredrich Engels, menulis dalam pamphlet Manifesto Komunis-nya yang isinya, “Biarkan kelas-kelas-kelas yang berkuasa gemetar menghadapi revolusi komunis. Kaum proletar tidak akan kehilangan suatu apapun kecuali belenggu mereka. Dunia masa depan adalah milik mereka. Kaum buruh sedunia, bersatulah!”, pemikirannyalah yang berhasil menumbuhkan semangat kaum buruh di seluruh dunia untuk melawan kekuatan kaum kapitalisme yang bersifat sewenang-wenang.
Dari sinilah, sudah dapat dipastikan bahwa pemikiran Karl Marx berbanding terbalik dengan pemikiran-pemikiran kaum kapitalisme pada saat itu, menumbuhkan pujian serta kritikan yang luar biasa dari berbagai tokoh dunia pada abad ke-19. Melahirkan kaum-kaum yang dinamakan kaum marxis. Pada dasarnya ajaran Karl Marx tentang sosialisme adalah sebuah kelanjutan dari ilmu sosialisme itu sendiri, jauh sebelum Karl Marx mengemukakan pendapatnya mengenai ilmu sosial, banyak dari gagasan-gagasan yang akan menjadi pokok pemikirannya, diperoleh dari para pemikir sosialis sebelumnya. Namun, Karl Marx-lah yang berhasil mengenalkannya ke seluruh dunia lewat pemikirannya.
“Marxisme mengubah sosialisme menjadi sebuah pengetahuan ilmiah, tetapi ini tidak menghalangi beberapa ‘kaum Marxis’ untuk mengubah Marxisme menjadi utopisme.” Kata Leon Trotsky, dalam karyanya yang berjudul “Hasil dan Prospek”.
Membahas mengenai ilmu sosial, maka sudah dapat dipastikan bahwa ilmu sosial tidak terlepas dari salah satu tohoh yang mengembangkan ilmu ini, ya, Karl Marx, seorang pemikir yang berhasil memengaruhi banyak orang di seluruh penjuru dunia dengan pemikirannya yang dapat dikatakan radikal. Di samping sebagai seorang ekonom, filsuf, sejarawan, sosiolog, serta sosial revolusioner, pria berkebangsaan Jerman ini mengemukakan pemikirannya dalam bentuk teori-teori tentang masyarakat, ekonomi, dan politik, yang lambat laut akan menjadi sebuah paham yang akan bersanding dengan paham-paham lainnya di dunia.
Pemikirannya yang bersifat revolusioner adalah ketika ia menciptakan suatu paham yang disebut dengan paham sosialisme, ya, sebuah paham yang akan digunakan dikemudian hari oleh banyak negara yang berhaluan kiri seperti Korea Utara, Cina, Kuba dan beberapa negara lainnya, dan melahirkan paham-paham lainnya seperti komunisme yang menganut ajaran Karl Marx di dalamnya. Karyanya yang terkenal adalah ketika ia menciptakan pamplet Manifesto Komunis serta bukunya yang berjudul Das Kapital yang membahas secara mendalam tentang ekonomi politik pada tahun 1848.
Pemikirannya yang akan dikenang sepanjang masa oleh kaum buruh, tani, masyarakat pribumi yang terjajah, di seluruh dunia dari Afrika hingga buruh tani Indonesia adalah ketika ia bersama Fredrich Engels, menulis dalam pamphlet Manifesto Komunis-nya yang isinya, “Biarkan kelas-kelas-kelas yang berkuasa gemetar menghadapi revolusi komunis. Kaum proletar tidak akan kehilangan suatu apapun kecuali belenggu mereka. Dunia masa depan adalah milik mereka. Kaum buruh sedunia, bersatulah!”, pemikirannyalah yang berhasil menumbuhkan semangat kaum buruh di seluruh dunia untuk melawan kekuatan kaum kapitalisme yang bersifat sewenang-wenang.
Dari sinilah, sudah dapat dipastikan bahwa pemikiran Karl Marx berbanding terbalik dengan pemikiran-pemikiran kaum kapitalisme pada saat itu, menumbuhkan pujian serta kritikan yang luar biasa dari berbagai tokoh dunia pada abad ke-19. Melahirkan kaum-kaum yang dinamakan kaum marxis. Pada dasarnya ajaran Karl Marx tentang sosialisme adalah sebuah kelanjutan dari ilmu sosialisme itu sendiri, jauh sebelum Karl Marx mengemukakan pendapatnya mengenai ilmu sosial, banyak dari gagasan-gagasan yang akan menjadi pokok pemikirannya, diperoleh dari para pemikir sosialis sebelumnya. Namun, Karl Marx-lah yang berhasil mengenalkannya ke seluruh dunia lewat pemikirannya.
“Marxisme mengubah sosialisme menjadi sebuah pengetahuan ilmiah, tetapi ini tidak menghalangi beberapa ‘kaum Marxis’ untuk mengubah Marxisme menjadi utopisme.” Kata Leon Trotsky, dalam karyanya yang berjudul “Hasil dan Prospek”.
Dalam tulisannya, Trotsky menegaskan bahwa sosialisme yang dulu sebelum adanya pemikiran Karl Marx adalah sosialisme yang bersifat otupis belaka, yang dulu hanya berdasarkan nilai-nilai moral saja, kini telah menjadi sosialisme yang ilmiah berdasarkan fakta yang objektif. Inilah yang membedakan antara sosialisme hasil pemikirannya, Karl Marx dengan yang lain. Marx mendasarkan sosialisme-nya pada penelitian syarat-syarat objektif perkembangan masyarakat. Inilah yang menjadi dasar atau sebuah perbedaan sosialisme ala Karl Marx dengan yang lain, sosialisme ilmiah yang akan melahirkan sebuah paham yang dinamakan Marxisme. [Bersambung]
Share this Article
0 komentar :