Tapi di sinilah, di mana sejarah peradaban ras kaukasoid di mulai di benua tersebut, berdirinya beberapa kolonial di benua tersebut oleh Inggris, Spanyol, dan Prancis menjadi tonggak awal keberadaan ras kulit putih di Amerika hingga menjadi ras mayoritas di benua tersebut hingga sekarang.
Salah satu peristiwa yang paling banyak sekali diceritakan adalah ketika Revolusi Amerika menggelora di pesisir timur Amerika sebagai suatu bentuk perlawanan rakyat koloni Amerika terhadap pemerintah kolonial Inggris di Amerika. Revolusi tersebut mengantar rakyat Amerika menuju sebuah kebebasan dalam memerintah tanpa campur tangan Inggris di dalamnya.
Apa Itu Revolusi Amerika
Seperti yang dijelaskan di atas, Revolusi Amerika merupakan suatu bentuk perlawanan rakyat koloni Amerika yang menginginkan kemerdekaan terhadap pemerintah kolonial Inggris di Amerika.
Revolusi ini berlangsung pada tahun 1765 sampai 1783 ditandai dengan munculnya gerakan-gerakan rakyat koloni Amerika di Amerika untuk menentang Kerajaan Inggris yang terlalu ikut campur dalam urusan negara koloni.
Apa yang Menyebabkan Terjadinya Revolusi Amerika
Pada tahun 1763, Inggris memenangkan peperangan dengan Prancis. Peperangan ini dinamakan dengan The Seven Years War, kemenangan Inggris atas semua tanah dan koloni milik Prancis di Benua Amerika itu tidak luput oleh dampak buruk yang harus Inggris alami yaitu terkurasnya kas pemerintah akibat perang dengan Prancis.
Untuk menutupi kerugian yang besar tersebut, Inggris memberlakukan beberapa peraturan yang di antaranya menarik pajak dari koloni Inggris di Amerika. Karena Pemerintah Inggris mematok pajak yang terlalu tinggi terhadap koloni Inggris di Amerika, maka terjadilah protes koloni inggris pada tahun 1765.
Disamping terlalu besarnya pajak yang harus dibayar oleh koloni Inggris di Amerika, rakyat koloni Inggris pun tidak mempunyai perwakilan di parlemen Inggris yang dapat memberikan suara dan saran dari rakyat koloni Inggris di Amerika.
Peristiwa The Boston Tea Party pada tahun 1773 merupakan salah satu sebab terjadinya revolusi ini, ketika rakyat koloni frustasi atas berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Inggris. Rakyat koloni mengadakan gerakan protes yang di mana massa menyamar sebagai suku Indian, dalam protesnya mereka membuang teh yang seharusnya mereka beli dari kerajaan Inggris ke dalam laut di pelabuhan Kota Boston.
Pada tahun 1774, Inggris melakukan tindakan tegas terhadap koloni Inggris di Amerika, dengan mencabut semua hak kepengurusan kolonial di Amerika. Namun, ketika kebijakan ini dilaksanakan, banyak dari rakyat koloni yang menentang dan membuat pemerintahannya sendiri tanpa tunduk kepada Kerajaan Inggris.
Terbentunya 13 koloni yang menginginkan adanya sebuah kemerdekaan menjadi sebuah awal di mana perlawanan rakyat koloni terbentuk. Di mana perlawanan rakyat koloni itu dibantu oleh Prancis, Spanyol, dan Belanda menjadikan sebuah kekuatan besar yang akan mengalahkan Inggris.
Pada tahun 1775 hingga 1783 perang antara 13 koloni dan Inggris pun di mulai, ini merupakan puncak di mana Revolusi Amerika yang akan mengantarkan rakyat koloni untuk mencapai kemerdekaanya dari Inggris.
Baru pada tahun 1781, terjadilah kesepakatan damai antara pihak Kerajaan Inggris dan 13 Koloni yang menginginkan kemerdekaan. Dengan kesepakatan damai tersebut, memberikan kebebasan kepada koloni di Amerika untuk mengatur segala urusannya tanpa campur tangan dari Inggris.
Sampai ketika pihak koloni dan Amerika menandatangai perjanjian Versailles pada tahun 1783 yang berisi:
- Inggris mengakui kemerdekaan 13 koloni di Amerika;
- Inggris harus menyerahkan daerah jajahannya di Amerika kepada pihak koloni, kecuali Kanada;
- Inggris harus membayar kerugian.
Pada tanggal 4 Juli 1776 (Hari Kemerdekaan Amerika Serikat) para pemimpin rakyat dari 13 koloni mengadakan sebuah Kongres Kontinental Kedua di Pennsylvania State House yang di mana dalam kongres tersebut, mereka mengumumkan Declaration of Independent atau Deklarasi Kemerdekaan.
Dalam Declaration of Independent tersebut, Thomas Jefferson membacakan deklarasi yang berisi pernyataan kemerdekaan dan protes terhadap pemerintah koloni Inggris di Amerika. Deklarasi kemerdekaan tersebut juga ditandatangani oleh ke-13 koloni, yakni New Hampshire, Massachusetts Bay, Rhode Island, Connecticut, New York, New Jersey, Pennsylvania, Maryland, Delaware, Virginia, North Carolina, South Carolina, dan Georgia.
Dalam Declaration of Independent yang ditulis oleh Thomas Jefferson tersebut, berisi pertanyaan bahwa setiap manusia diciptakan setara oleh pencipta-Nya, dan dengan demikian memiliki hak-hak yang tidak dapat dipisahkan dari mereka, yaitu hak untuk hidup, hak untuk menikmati kebebasan, serta hak untuk mengejar kebahagiaan.
Isi Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat:
“Kami menganggap kebenaran-kebenaran ini mutlak, bahwa semua orang diciptakan sama, bahwa mereka oleh Tuhan dikaruniai beberapa hak tertentu yang tak dapat diganggu gugat, bahwa di antaranya ialah hidup, kemerdekaan, dan usaha mencapai kebahagiaan. Bahwa untuk melindungi hak-hak itu, pemerintah harus didirikan oleh orang-orang yang menerima kekuasaannya dengan persetujuan mereka yang diperintah, bahwa manakala suatu pemerintahan justru merusak tujuan-tujuan ini, maka adalah hak rakyat untuk mengubah atau menghapusnya, dan mendirikan suatu pemerintahan baru.”Pada deklarasi tersebut juga memuat filosofi bahwa hak asasi manusia melekat pada semua orang sebagai suatu karunia dari Tuhan yang tidak dapat terlepaskan dari manusia, inilah makna tersirat yang paling sering orang kutip tentang hak asasi manusia hingga saat ini.
Dan dalam deklarasi kemerdekaan Amerika ini, mereka menunjukkan kepada dunia dan menjadi titik penting dari perkembangan demokrasi, liberalisme, dan republikasime di mana Amerika menjadi negara yang menganut demokrasi liberal pada sejarah modern manusia.
Bagaimana Pengaruh Revolusi Amerika
Ketika tembakan pertama Revolusi Amerika dalam Pertempuran Lexington dan Concord di Lexington disebut dengan “shot heard ‘round the world” Revolusi Amerika juga tidak hanya membentuk Amerika Serikat seperti sekarang, tetapi juga menginspirasi berbagai revolusi lainnya di dunia.
Pengaruh Revolusi Amerika membuat masyarakat dunia melakukan hal yang sama, seperti yang dilakukan rakyat Prancis dalam Revolusi Prancis yang berhasil menggulingkan kekuatan besar kaum borjuis dan feodal yang selama ini mengekang dan berbuat sewena-wena terhadap kaum bawah di Prancis.
Namun, tidak hanya Revolusi Prancis yang terinspirasi dari Revolusi Amerika, berbagai revolusi lainnya, seperti Revolusi Atlantik, Haiti, atau perang kemerdekaan Amerika Latin merupakan contoh pengaruh Revolusi Amerika kepada banyak daerah lainnya di dunia ini.
Bagaimana masyarakat dunia lainnya mengagumi keberhasilan rakyat koloni Amerika dalam memperjuangkan kebebasannya dari koloni Inggris dicontoh oleh sebagian besar negara saat ini, terutama dalam konstitusi yang memiliki kemiripan dengan konstitusi Amerika Serikat. Saat ini sebagian besar masyarakat dunia hidup dalam kebebasan penuh atau sebagian.
Revolusi Amerika juga memberikan interpretasi beragam tafsiran tentang pengaruh revolusi bagi dunia. Sejarawan seperti Bernard Bailyn, Edmund Morgan, dan Gordon Wood memandangnya sebagai suatu peristiwa unik dan radikal yang menghasilkan perubahan mendalam dan mempunyai dampak besar pada dunia, seperti meningkatnya kepercayaan pada prinsip-prinsip pencerahan.
Gordon Wood menyatakan:
"Revolusi Amerika adalah bagian integral dari perubahan yang terjadi pada masyarakat, politik, dan budaya Amerika. Perubahan ini radikal dan ekstensif. Namun, revolusi ini tidak hanya secara radikal mengubah hubungan pribadi dan sosial masyarakat, termasuk posisi wanita, tetapi juga menghancurkan aristokrasi yang telah dipahami dunia barat setidaknya dua milenium."Pendapat Gordon Wood ini menyatakan bahwa dampak perubahan yang terjadi setelah revolusi ini adalah terpengaruhnya berbagai aspek sosial masyarakat Amerika saat itu, ia juga menyatakan bahwa revolusi ini benar-benar mengubah pandangan mengenai posisi wanita di dalam pemerintah, tetapi yang paling radikal dari semua itu adalah ketika kita bisa menghancurkan dominasi kalangan bangsawan dalam memerintah dan kita menghancurkannya seketika di Amerika.
Revolusi Amerika juga tidak hanya menghancurkan kekuasaan raja, tetapi lebih mengubah pandangan masyarakat mengenai apa yang disebut dengan kesetaraan, seperti yang dikatakan sejarawan Christopher L. Brown mengenai perbudakan kulit hitam di Amerika, “perbudakan tidak pernah menjadi isu serius sebelumnya tetapi revolusi memaksanya untuk menjadi pertanyaan publik sejak saat itu”
Dua dekade setelah revolusi ini, badan legislatif dan negara bagian mengambil tindakan untuk membebaskan budak sebagai bentuk cita-cita revolusioner dalam Deklarasi Kemerdekaan. Walaupun nantinya, perlakuan terhadap budak yang masih dipandang sebelah mata oleh warga kulit putih masih terus berlanjut hingga saat ini.
Revolusi Amerika juga memberikan dorongan bagi bangsa-bangsa di dunia ini untuk terlepas dari belenggu imperialisme dan kolonialisme barat dalam memperjuangkan kemerdekaannya, termasuk Indonesia.
Share this Article
0 komentar :