Mengenal Ilmu Antropologi Lebih Dalam

13 March 2020 : 5:55 PM

0 komentar



Apa itu ilmu antropologi? Secara sederhana, ilmu antropologi merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial yang membahas mengenai manusia, khususnya tentang asal-usul, aneka bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaannya pada masa lampau. Antropologi sendiri tidak serta membahas mengenai manusia, tetapi lebih menekankan kepada manusia itu sendiri, apa yang diperbuat oleh manusia, kebudayaannya, tradisi serta kepercayaannya dibahas dalam ilmu antropologi. 

Secara etimologi, istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, anthropus yang artinya manusia dan logos yang artinya ilmu. Dapat disimpulkan bahwa dalam ilmu antropologi, objek dari ilmu ini adalah manusia yang di dalamnya terdapat kebudayaan, kepercayaan, dan perilaku manusia. Antropologi berbeda dengan ilmu sosiologi maupun geografi sosial, antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal dalam arti mempunyai arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama, sedangkan dalam ilmu sosiologi lebih menitikberatkan kepada masyarakat serta kehidupan sosialnya. 

Melihat Antropologi Dari Sudut Pandang Ilmu Sejarah 

Melihat kacamata sejarah, ilmu antropologi lahir sebagai sebuah jawaban dari masyarakat Eropa dalam memahami dan ketertarikkannya akan budaya etnik, adat istiadat, dan ciri fisik yang berbeda dengan masyarakat Eropa pada umumnya. 

Pada akhir abad ke-15, ketika penjelajahan samudera mulai dilakukan oleh bangsa Eropa, dalam penjelajahannya ke berbagai tempat di seluruh dunia, para penjelajah ini menemukan berbagai hal yang baru yang belum pernah di lihat sebelumnya di benua asalnya Eropa. Disepanjang perjalanannya menyusuri pesisir barat Afrika hingga timur Afrika sampai akhirnya sampai di Maluku, Kepulauan Nusantara atau ketika bangsa Spanyol melakukan ekspedisi menyusuri benua baru Amerika. Para penjelajah ini menemukan berbagai kebudayaan yang belum pernah di lihat oleh kepala mereka sendiri, seperti suku-suku yang belum pernah ditemuinya, mereka mencatat segala yang berhubungkan dengan suku tersebut, seperti adat istiadat, susunan masyarakat, ciri fisik serta bahasa yang digunakan oleh suku tersebut. Banyak masyarakat Eropa pada saat itu yang mulai tertarik kepada tulisan-tulisan para penjelajah tersebut, hingga mendorong masyarakat Eropa lainnya untuk melakukan ekspedisi ke dunia timur untuk membuktikan kebenarannya. 

Pada abad ke-19, pengetahuan akan berbagai kebudayaan-kebudayan di luar Eropa mulai diintegrasikan menjadi suatu ilmu bagian dari ilmu sosial, masyarakat Eropa menganggap bahwa berbagai kebudayaan-kebudayaan selain dari masyarakat Eropa adalah primitive. Namun, perkembangan antropologi menitikberatkan kepada mengetahui dan memahami tingkatan masyarakat serta penyebaran kebudayaan masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu antropologi pada abad ke-19 adalah memicu lahirnya semangat dalam memahami ilmu antropologi secara garis besar. 

Barulah pada abad ke-20, ketika bangsa-bangsa Eropa hampir menguasai berbagai tempat di seluruh dunia lewat kolonialisme dan imperialisme-nya, ilmu antropologi menjadi ilmu yang sangat penting untuk dipelajari oleh masyarakat Eropa pada saat itu, dapat dicontohkan oleh para calon gubernur jenderal Hindia Belanda, mereka harus mempelajari berbagai kebudayaan serta adat istiadat daerah jajahannya di Nusantara ini. 

Ilmu Antropologi Sebagai Ilmu yang Membahas Manusia 

Walaupun ilmu antropologi membahas mengenai manusia. Namun, para pakar antropologi bukanlah satu-satunya pakar yang mengkaji tentang manusia, dan bukan berarti para pakar antropologi hanya mengkaji tentang manusia saja. Lantas apa yang membedakan ilmu antropologi dengan berbagai ilmu sosial lainnya? 

Menurut Koentjaraningrat, antropologi memperhatikan lima masalah mengenai manusia, di antaranya: 

1. Masalah sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis; 

2. Masalah sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya; 

3. Masalah Persebaran dan terjadinya aneka warna bahasa yang diucapkan oleh manusia di seluruh dunia; 

4. Masalah perkembangan, persebaran dan terjadinya aneka warna dari kebudayaan manusia di seluruh dunia; 

5. Masalah dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat-masyarakat dan suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi zaman sekarang ini. 

Ada beberapa pendapat dari pakar antropologi, mengenai definisi dari ilmu antropologi, di antaranya: 

Koentjaraningrat berpendapat bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna-wanra, bentuk fisik suatu masyarakat serta kebudayaan-kebudayaan yang dihasilkan. 

William A. Havilland berpendapat bahwa antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilaku manusia serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. 

David Hunter berpendapat bahwa antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
Share this Article
< Previous Article
Next Article >

0 komentar :

Copyright © 2021 Pintar Ips - All Rights Reserved
Version 2.1